Minggu, 03 Juni 2012

Makalah Hadis


BAB I
PENDAHULUAN
1.                  Latar Belakang
Berpuasa adalah salah satu  kewajiban bagi umat Islam,baik laki-laki maupun  perempuan.Siyam (puasa) adalah  salah satu  aspek ajaran Islam yang memiliki keistimewaan tersendiri dibanding  ibadah-ibadah lain.Puasa Ramadhan merupakan salah satu puasa wajib.Setiap orang Islam yang taat beragama,pasti akan menjalankan ibadah puasa dengan sukacita.
Setiap orang Muslim yang menjalankan puasa,hendaklah mengetahui rukun puasa terlebih dahulu yakni hal-hal yang harus dipenuhi oleh seseorang yang berpuasa.Jika rukun puasa tidak terpenuhi,seseorang dianggap tidak berpuasa.Perintah berpuasa tidak hanya diwajibkan kepada umat Nabi Muhammad Saw. Terhadap umat terdahulu pun sudah diwajibkan  karena sebagai amalan  yang langsung untuk Allah Swt. Dan pahalanya dilipatgandakan sesuai dengan Iradah-Nya.
Puasa merupakan ibadah universal yang dikenal dalam setiap agama,baik agama Samawi maupun Ardhi.Pengakuan universal ini ini bersumber dari kesamaan pandangan dalam melihat nilai dan hikmah yang dikandungnya.Setiap agama sepakat bahwa puasa bukanlah perbuatan yang merugikan pelakunya,tetapi justru menguntungkan baik jasmani maupun rohani.[1]
Disamping puasa wajib (Ramadhan),puasa Sunnah adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ibadah-ibadah lainnya.Ia juga menempati kedudukan yang tinggi didalam agama Islam,karena dapat meningkatkan ketaqwaan yang lebih tinggi bagi orang-orang yang melaksanakannya.Bahkan ketaatan seorang Muslim dapat dilihat dari kebiasaannya melakukan puasa sunnah.Kalaulah puasa Ramadhan itu memang sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan,maka bagi pelakunya tidaklah dianggap istimewa,sebab puasa Ramadhan adalah jatah yang harus ditunaikan.Tetapi kalau seorang muslim secara konsisten melaksanakan puasa Sunnah,maka orang tersebut mempunyai ketaatan yang tinggi.
Puasa Sunnah juga sebaliknya adalah termasuk syar’uman qablana yaitu syari’at yang diwariskan oleh nabi-nabi terdahulu,misalnya puasa Nabi Daud yaitu puasa sunnah yang dilaksanakan berselang-seling (tiap dua hari sekali).Bahkan dalam pelaksanaanya,Rasulullah Saw.adalah teladan bagi kita,karena beliau melaksanakan ibadah puasa sunnah secara konsisten.Insya Allah orang-orang yang secara rutin melaksanakan puasa Sunnah,Allah akan mengangkat derajat dan martabatnya,baik disisi manusia maupun dihadapan Allah Swt.[2]
2.                  Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang masalah diatas,maka untuk lebih terarahnya makalah ini dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
a.       Pengertian Puasa
b.      Macam-macam Puasa
c.       Manfaat Puasa
d.      Larangan berbuat pelanggaran selama beribadah puasa

3.                  Tujuan Pembelajaran
Sejalan dengan rumusan masalah yang dipaparkan tersebut diatas,maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui manfaat puasa bagi kehidupan terutama kesehatan pada jasmani dan rohani manusia.
b.      Sebagai bahan referensi dan sumber pendidikan bagi anak didik kita dalam memahami sendi dan nilai agama khususnya yang menyangkut tentang puasa.
c.       Mampu membedakan hal-hal yang membatalkan pahala ibadah puasa.
d.      Menjauhkan diri dari kejadian atau hal-hal yang menguarangi pahala puasa.

BAB II
PEMBAHASAN
A.                Pengertian Puasa
Puasa dalam bahasa Arab disebut Shaumun atau shiyaamun artinya menahan diri dari sesuatu seperti menahan tidur,menahan makan,menahan minum,menahan bicara dan seterusnya.Allah Swt.berfirman dalam surat Maryam ayat 26 :
Í?ä3sù Î1uŽõ°$#ur Ìhs%ur $YZøŠtã ( $¨BÎ*sù ¨ûÉïts? z`ÏB ÎŽ|³u;ø9$# #Ytnr& þÍ<qà)sù ÎoTÎ) ßNöxtR Ç`»uH÷q§=Ï9 $YBöq|¹ ô`n=sù zNÏk=Ÿ2é& uQöquø9$# $|Å¡SÎ) ÇËÏÈ
Artinya :  Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya Aku Telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka Aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".[1]
Namun menurut istilah puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta sesuatu yang membatalkan selama satu hari penuh mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan beberapa syarat tertentu.[2]
Allah Swt.berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 187:
¨@Ïmé& öNà6s9 s's#øs9 ÏQ$uŠÅ_Á9$# ß]sù§9$# 4n<Î) öNä3ͬ!$|¡ÎS 4 £`èd Ó¨$t6Ï9 öNä3©9 öNçFRr&ur Ó¨$t6Ï9 £`ßg©9 3 zNÎ=tæ ª!$# öNà6¯Rr& óOçGYä. šcqçR$tFøƒrB öNà6|¡àÿRr& z>$tGsù öNä3øn=tæ $xÿtãur öNä3Ytã ( z`»t«ø9$$sù £`èdrçŽÅ³»t/ (#qäótFö/$#ur $tB |=tFŸ2 ª!$# öNä3s9 4 (#qè=ä.ur (#qç/uŽõ°$#ur 4Ó®Lym tû¨üt7oKtƒ ãNä3s9 äÝøsƒø:$# âÙuö/F{$# z`ÏB ÅÝøsƒø:$# ÏŠuqóF{$# z`ÏB ̍ôfxÿø9$# ( ¢OèO (#qJÏ?r& tP$uÅ_Á9$# n<Î) È@øŠ©9$# 4 Ÿwur  ÆèdrçŽÅ³»t7è? óOçFRr&ur tbqàÿÅ3»tã Îû ÏÉf»|¡yJø9$# 3 y7ù=Ï? ߊrßãn «!$# Ÿxsù $ydqç/tø)s? 3 y7Ï9ºxx. ÚúÎiüt6ムª!$# ¾ÏmÏG»tƒ#uä Ĩ$¨Y=Ï9 óOßg¯=yès9 šcqà)­Gtƒ ÇÊÑÐÈ   
Artinya :  Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah Pakaian bagimu, dan kamupun adalah Pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.[3]
Perintah berpuasa tidak hanya diwajibkan kepada umat Nabi Muhammad Saw.,terhadap umat terdahulu pun sudah diwajibkan sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Swt.berikut :
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,[4]
Setiap muslim yang menjalankan puasa,hendaklah mengetahui rukun puasa (siam),yakni hal-hal yang harus dipenuhi oleh seseorang yang berpuasa.Jika rukun puasa tidak terpenuhi,seseorang dianggap tidak berpuasa.Rukun puasa adalah sebagai berikut :
1.      Niat,yaitu keinginan hati untuk berpuasa karena ingin melaksanakan perintah Allah Swt.guna mendekatkan diri kepada-Nya.
2.      Imsak yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa,seperti makan-minum dan hubungan suami istri sejak terbit Fajar sampai matahari terbenam.[5]
Rasulullah Saw.bersabda :



Artinya : Dari ibnu Umar r.a.,ia berkata,”saya mendengar Nabi Muhammad Saw.bersabda,’Apabila malam datang dan siang lenyap serta matahari terbenam,sesungguhnya telah datang waktu berbuka bagi orang yang berpuasa.”
(HR.Muslim)[6]
Disamping  rukun puasa,hal yang harus diperhatikan ketika kita akan berpuasa adalah syarat wajib puasa yang diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Beragama Islam,orang yang tidak beragana Islam  tidak wajib berpuasa.Jika ia mengerjakan puasa,maka puasanya tidak sah menurut syara’.
b.      Berakal  sehat,orang gila tidak wajib berpuasa
c.       Berbadan sehat,orang yang sedang sakit diperbolehkan tidak berpuasa,tetapi ia wajib mengqadha’ pada hari lain.
d.      Bermukim,orang yang dalam perjalanan diperbolehkan tidak berpuasa tetapi wajib menggantinya pada hari lain.
e.       Mampu menjalankannya,orang yang sudah lanjut usia diperbolehkan tidak berpuasa.Akan tetapi,ia wajib membayar fidyah yang diperuntukkan bagi Fakir miskin.
f.       Baligh,anak-nak yang belum baligh tidak wajib berpuasa.Meskipun demikian,anak-anak harus dilatih berpuasa.
g.      Bagi kaum wanita,tidak sedang haid atau nifas.[7]
B.        Macam-macam Puasa
Dilihat dari hukumnya,puasa disyariatkan Islam dapat dikelompokkan menjadi 2 macam,yaitu puasa wajib dan puasa sunnah.[8]
1.      Puasa wajib.
Puasa wajib berarti puasa yang harus dikerjakan oleh setiap mukallaf (orang Islam yang sudah dewasa dan berakal sehat).apabila puasa wajib tidak dilaksanakan tanpa alasan yang dibenarkan agama),orang yang bersangkutan berdosa besar.Puasa wajib ada tiga macam,yaitu puasa Ramadhan,puasa Nazar dan puasa Kafarat.
a.       Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah puasa wajib yang dikerjakan karena datangnya bulan suci Ramadhan.Puasa Ramadhan disyariatkansejak tahun kedua Hijriah (2 tahun  setelah Rasulullah Saw.hijrah ke Madinah).Kewajiban menjalankan puasa Ramadhan telah ditegaskan oleh Allah Swt.dalam surat Al-Baqarah ayat 183 :
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,[9]
Selain firman Allah Swt.diatas,Rasulullah Saw.bersabda :



Artinya : Islam dibangun diatas lima : kesaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah,kecuali Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah,mendirikan Salat,membayar zakat,haji ke Baitullah dan puasa pada bulan Ramadhan.(HR.Muttafaq Alaih dari Ibnu Umar)[10]
b.               Puasa Nazar
            Puasa Nazar adalah puasa yang dilakukan karena menepati nazar atau janji yang telah diucapkan.Janji yang diucapkan dengan sungguh-sungguh harus ditepati.Sebaliknya janji yang hanya gurauan belaka tidak wajib ditepati.Allah Swt berfirman dalam surat Al-Ma’idah ayat 89 :
Ÿw ãNä.äÏ{#xsムª!$# Èqøó¯=9$$Î/ þÎû öNä3ÏZ»yJ÷ƒr& `Å3»s9ur Nà2äÏ{#xsム$yJÎ/ ãN?¤)tã z`»yJ÷ƒF{$# ( ÿ¼çmè?t»¤ÿs3sù ãP$yèôÛÎ) ÍouŽ|³tã tûüÅ3»|¡tB ô`ÏB ÅÝy÷rr& $tB tbqßJÏèôÜè? öNä3ŠÎ=÷dr& ÷rr& óOßgè?uqó¡Ï. ÷rr& ㍃̍øtrB 7pt6s%u ( `yJsù óO©9 ôÅgs ãP$uÅÁsù ÏpsW»n=rO 5Q$­ƒr& 4 y7Ï9ºsŒ äot»¤ÿx. öNä3ÏY»yJ÷ƒr& #sŒÎ) óOçFøÿn=ym 4 (#þqÝàxÿôm$#ur öNä3oY»yJ÷ƒr& 4 y7Ï9ºxx. ßûÎiüt7ムª!$# öNä3s9 ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷/ä3ª=yès9 tbrãä3ô±n@ ÇÑÒÈ
Artinya :Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi Pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).[11]
c.                Puasa Kafarat
                    Puasa Kaffarah adalah Puasa yang dilakukan dengan maksud untuk memenuhi denda atau tebusan.
2.               Puasa Sunnah
      Puasa Sunnah adalah puasa yang dianjurkan untuk dilaksanakan.Puasa sunnah merupakan keutamaan bagi orang yang melakukannya,yaitu akan mendapatkan pahala.
Puasa Sunnah memiliki perbedaan dengan puasa wajib.yaitu sebagai berikut:
a.       Niat puasa sunnah boleh dilakukan pagi hari,tidak harus sebelum fajar.
b.      Puasa sunnah boleh dibatalkan.
c.       Puasa sunnah tidak boleh dilakukan pada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa.
Macam-macam Puasa Sunnah :[12]
a.          Puasa enam hari pada bulan Syawal
      Rasulullah Saw.bersabda:


Artinya:
“Dari Abi Ayyub,Rasulullah Saw.bersabda:’Barang siapa berpuasa dibulan Ramadhan kemudian ia berpuasa pula enam hari pada bulan Syawal adalah seperti puasa sepanjang masa.” (HR.Muslim)[13]
b.      Puasa Hari Arafah (tanggal 9 dzulhijah)
Rasulullah Saw.bersabda:


Artinya : “Dari Abi Qatadah ,Nabi Saw.bersabda:’puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun,satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan dating.” (HR.Muslim)[14]
c.          Puasa hari Asyura (tanggal 10 Muharam)
 Rasulullah Saw.bersabda :


Artinya : “Dari Abi Qatadah ,Nabi Saw.bersabda:’puasa hari Asyura itu menghapuskan satu tahun yang telah lalu.” (HR.Muslim)[15]
d.      Puasa Bulan Sya’ban
      Sabda Nabi Saw. :


Artinya : “Dari Aisyah:saya tidak melihat Rasulullah Saw.menyempurnakan puasa satu bulan penuh selain bulan Ramadhan,dan saya tidak melihat beliau pada bulan-bulan yang lain berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.”(HR.Bukhari-Muslim)[16]
e.       Puasa hari Senin dan Kamis
      Rasulullah Saw.bersabda:



Artinya: “Dari Aisyah:Nabi Saw.memilih waktu puasa hari Senin dan Kamis.” (HR.Tirmidzi)[17]
f.       Puasa tengah bulan (tanggal 13,14,15) dari tiap-tiap bulan Qamariah (tahun Hijriyah)
      Rasulullah Saw.bersabda:





      Artinya: “Dari Abi Dzar,Rasulullah Saw.bersabda;Hai Abi Dzar apabila engkau hendak berpuasa hanya tiga hari dalam satu bulan,hendaklah engkau puasa tanggal tiga belas,empat belas dan lima belas.” (HR.Ahmad dan Nasai)[18]

3.         Manfaat Puasa
Manfaat Puasa dapat ditinjau dari segi kejiwaan, sosial dan kesehatan.[19]
a.          Manfaat puasa bila ditinjau dari segi kejiwaan adalah Puasa membiasakan kesabaran,mendapatkan pengampunan menguatkan keimanan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh kepada Allah Swt.
Dalam sebuah Hadist Rasulullah Saw.bersabda :




Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Saw.bersabda: ”Barangsiapa berpuasa Ramadhandengan penuh keimanan dank arena Allah,maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.Dan barangsiapa menunaikan dengan penuh keimanan dan ikhlas karena Allah,maka ia memperoleh pengampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu.”[20]
(HR.Bukhari dan Muslim)
b.          Manfaat puasa ditinjau dari segi sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan.
c.           Sedangkan manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut serta mampu mencegah tumor dan dengan puasa pula mampu menjaga kadar gula darah yang ada dalam tubuh kita.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasaa'i dari sahabat Abu Umamah:
قال أبو أمامة: يا رسول الله، مرني بعمل ينفعني الله به، قال: ((عليك
بالصوم فإنه لا مثل له ))
Artinya :
"Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu". Maka Rasulullah bersabda, "Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa".[21]

4.      Larangan berbuat pelanggaran selama beribadah puasa.[22]
         Diantara perbuatan-perbuatan yang dilarang selama beribadah puasa adalah sebagai berikut:
a.             Makan atau minum dengan sengaja.
Makan atau minum dengan sengaja dapat membatalkan puasa.Namun,makan atau minum karena lupa tidak membatalkan puasa.Ketika sudah berniat melakukan puasa,kita lupa makan atau minum saat itu pula kita harus menghentikannya dan melanjutkan puasa hingga waktu berbuka.Rasulullah Saw.bersabda:



Artinya:  Rasulullah Saw.bersabda,”Barang siapa lupa bahwa ia berpuasa kemudian ia makan atau minum,maka hendaklah disempurnakan puasanya,sesunguhnya Allah yang memberinya makan dan minum.”
(HR.Bukhari dan Muslim)[23]
b.            Bersetubuh
Adalah berkumpul suami istri(jima’) disiang hari pada saat menjalankan Puasa Ramadhan sama halnya dengan membatalkan puasa dengan jima’.Orang seperti ini diwajibkan mengqadha puasa atau mengeluarkan kifarat.Rasulullah Saw.bersabda:
 
Artinya : “Berkata Abu Hurairah,seorang laki-laki dating kepada Rasulullah Saw.,kemudian berkata:”Celaka aku ya Rasulullah,”Berkata Rasulullah Saw.:”Apa yang menyebabkan kamu celaka?” Lelaki itu berkata,”Aku telah menggauli istriku pada bulan Ramadhan.” Berkata Rasul Saw.: “Adakah engkau mempunyai harta untuk membebaskan seorang hamba sahaya?” Jawabnya:”Tidak”. Kata Rasul Saw.: “Sanggupkah engkau berpuasa dua bulan berturut-turut? Jawabnya:”Tidak.”Kata Rasul Saw.:”Adakah engkau mempunyai harta untuk memberi makan enam puluh orang miskin?” Jawabnya:”Tidak.” Kemudian duduklah lelaki itu.Lalu ada seseorang membawakan kepada Nabi Saw.sebuah wadah beridi kurma,maka berkata Rasul Saw.,”Bersedekahlah dengan kurma ini,”Berkata lelaki itu: Apakah aku harus bersedekah pada orangyang lebih fakir daripada aku?Sebetulnya tidak ada diantara dua batu hitamnya penghuni rumah yang lebih berhajat daripada kami.”Berkata Abu Hurairah:Maka tersenyumlah Nabi Saw.tampak gigi-gigi taringnya,kemudian bersabda: “Pergilah engkau dan beri makanlah keluargamu dengannya.” (HR.Bukhari-Muslim)[24]
Sebagian ulama menyatakan bahwa masih banyak lagi perbuatan yang membatalkan puasa.Namun apabila kita renungi lebih mendalam beberapa perbuatan tersebut,tidak berdasar alasan yang kuat.Bebarapa perbuatan dimaksud adalah:
a.             Muntah dengan sengaja
Muntah dengan sengaja berarti perbuatan zalim yang dapat merusak pahala puasa.
b.            Keluar air mani dengan sengaja
Orang yang berpuasa keluar mani,baik dengan cara onani maupun bersetubuh puasanya menjadi batal.
c.             Keluarnya darah haid atau nifas
Wanita yang mengeluarkan darah haid atau nifas dilarang puasa.Oleh sebab itu,apabila keluarnya darah haid,nifas atau wiladah itu saat ia sedang berpuasa,puasanya harus dihentikan.Selanjutnya,ia wajib mengqadha puasanya pada hari lain  sejumlah hari yang ditinggalkan.
d.            Gila,ayan atau pingsan.
Seorang muslim yang gila,sakit epilepsi,atau pingsan berarti tidak sadarkan diri.Orang yang tidak sadarkan diri tidak berkewajiban melakukan puasa.

BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Puasa adalah salah satu rukun Islam yang diwajibkan kepada setiap laki-laki dan perempuan.
2.      Puasa menurut bahasa artinya menahan diri dari sesuatu sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa dari sejak terbit fajar hingga terbenam matahari dengan syarat-syarat tertentu.
3.      Rukun Puasa ada 2 yaitu:
a.       Niat
b.      Menahan diri dari yang membatalkan puasa
4.      Syarat Wajib puasa:
a.       Islam
b.      Berakal sehat
c.       Berbadan sehat
d.      Bermukim
e.       Mampu menjalankannya
f.       Baligh
g.      Tidak sedang haid atau nifas
5.      Macam-macam puasa:
a.       Puasa Wajib seperti puasa Ramadhan,Puasa Nazar dan puasa Kaffarat
b.      Puasa Sunnah seperti puasa 6 hari pada bulan Syawal,Puasa hari Arafah,Puasa hari Assyura’,Puasa bulan Sya’ban,Puasa hari Senin dan Kamis,Puasa tengah bulan(13,14,15) tiap bulan Qamariyah
6.   Manfaat puasa:
a.       Puasa melatih kesabaran dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt.
b.      Puasa dapat membiasakan umat disiplin,melahirkan perasaan kasih sayang dan mendorong untuk berbuat kebajikan
c.       Menghindarkan diri dari penyakit dan menjauhkan diri dari nafsu
7.   Larangan selama beribadah puasa:
a.       Makan minum dengan sengaja
b.      Bersetubuh
c.       Muntah dengan sengaja
d.      Keluar mani dengan sengaja
e.       Haid atau Nifas
f.       Gila,ayan atau pingsan

B.     Saran
Sebagai manusia sosial kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen Pemangku Mata Kuliah Hadist yang telah banyak memberikan arahan  serta bimbingan sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.Namun,kami juga menyadari bahwa makalah kami banyak kekurangan sehingga dibutuhkan saran dan kritikan yang konstruktif demi kesempurnaan makalah kami berikutnya.


[1] Al-Qur’an Maryam,26
[2] Nasrudin razak,Dienul Islam Hal.205
[3] Qur’an,Al-Baqarah 187
[4] Qur’an Al-Baqarah 183
[5]T.Ibrahim,H.Darsono Menerapkan Fiqih MTs 2,Hal.14
[6] Hadist.Muslim
[7] T.Ibrahim,H.Darsono Menerapkan Fiqih MTs 2,Hal 14-15
[8] T.Ibrahim,H.Darsono Menerapkan Fiqih MTs 2,Hal 20-21
[9] Qur’an,Al-Baqarah 183
[10] Hadist Muttafaq Alaih
[11] Qur’an,Al-Maidah 89
[12] H.Munzir Suparta,MA. Pendidikan Agama Islam Fiqih,Hal.54-55
[13] Hadist,Muslim
[14] Hadist,Muslim
[15] Hadist,Muslim
[16] Hadist,Bukhari Muslim
[17] Hadist Tirmizi
[18] Hadist,Ahmad dan Nasai
[19] Nasrudin Razak,Dienul Islam Hal-204-208
[20] Hadist,Bukhari dan Muslim
[21] Hadist,Imam Nasai
[22] T.Ibrahim dan H.Darsono,Menerapkan Fiqih MTs 2 Hal.18-19
[23] Hadist Bukhari dan Muslim
[24] Hadist Bukhari dan Muslim



[1] H.Munzir Suparta,MA. Pendidikan Agama Islam Fiqih,Hal.53
[2] Nasrudin Razak,dienul Islam Hal.204

Tidak ada komentar:

Posting Komentar