BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Berpuasa
adalah salah satu kewajiban bagi umat
Islam,baik laki-laki maupun perempuan.Siyam
(puasa) adalah salah satu aspek ajaran Islam yang memiliki keistimewaan
tersendiri dibanding ibadah-ibadah
lain.Puasa Ramadhan merupakan salah satu puasa wajib.Setiap orang Islam yang
taat beragama,pasti akan menjalankan ibadah puasa dengan sukacita.
Setiap
orang Muslim yang menjalankan puasa,hendaklah mengetahui rukun puasa terlebih
dahulu yakni hal-hal yang harus dipenuhi oleh seseorang yang berpuasa.Jika
rukun puasa tidak terpenuhi,seseorang dianggap tidak berpuasa.Perintah berpuasa
tidak hanya diwajibkan kepada umat Nabi Muhammad Saw. Terhadap umat terdahulu
pun sudah diwajibkan karena sebagai
amalan yang langsung untuk Allah Swt.
Dan pahalanya dilipatgandakan sesuai dengan Iradah-Nya.
Puasa merupakan ibadah universal yang
dikenal dalam setiap agama,baik agama Samawi maupun Ardhi.Pengakuan universal
ini ini bersumber dari kesamaan pandangan dalam melihat nilai dan hikmah yang
dikandungnya.Setiap agama sepakat bahwa puasa bukanlah perbuatan yang merugikan
pelakunya,tetapi justru menguntungkan baik jasmani maupun rohani.[1]
Disamping puasa wajib (Ramadhan),puasa
Sunnah adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ibadah-ibadah lainnya.Ia
juga menempati kedudukan yang tinggi didalam agama Islam,karena dapat
meningkatkan ketaqwaan yang lebih tinggi bagi orang-orang yang
melaksanakannya.Bahkan ketaatan seorang Muslim dapat dilihat dari kebiasaannya
melakukan puasa sunnah.Kalaulah puasa Ramadhan itu memang sebagai kewajiban
yang harus dilaksanakan,maka bagi pelakunya tidaklah dianggap istimewa,sebab
puasa Ramadhan adalah jatah yang harus ditunaikan.Tetapi kalau seorang muslim
secara konsisten melaksanakan puasa Sunnah,maka orang tersebut mempunyai
ketaatan yang tinggi.
Puasa Sunnah juga sebaliknya adalah
termasuk syar’uman qablana yaitu syari’at yang
diwariskan oleh nabi-nabi terdahulu,misalnya puasa Nabi Daud yaitu puasa sunnah
yang dilaksanakan berselang-seling (tiap dua hari sekali).Bahkan dalam
pelaksanaanya,Rasulullah Saw.adalah teladan bagi kita,karena beliau
melaksanakan ibadah puasa sunnah secara konsisten.Insya Allah orang-orang yang secara
rutin melaksanakan puasa Sunnah,Allah akan mengangkat derajat dan
martabatnya,baik disisi manusia maupun dihadapan Allah Swt.[2]
2.
Rumusan
Masalah
Dengan
mengacu pada latar belakang masalah diatas,maka untuk lebih terarahnya makalah
ini dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
a. Pengertian
Puasa
b. Macam-macam
Puasa
c. Manfaat
Puasa
d. Larangan
berbuat pelanggaran selama beribadah puasa
3.
Tujuan
Pembelajaran
Sejalan
dengan rumusan masalah yang dipaparkan tersebut diatas,maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk
mengetahui manfaat puasa bagi kehidupan terutama kesehatan pada jasmani dan
rohani manusia.
b. Sebagai
bahan referensi dan sumber pendidikan bagi anak didik kita dalam memahami sendi
dan nilai agama khususnya yang menyangkut tentang puasa.
c. Mampu
membedakan hal-hal yang membatalkan pahala ibadah puasa.
d. Menjauhkan
diri dari kejadian atau hal-hal yang menguarangi pahala puasa.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Puasa
Puasa dalam
bahasa Arab disebut Shaumun atau shiyaamun artinya menahan diri dari sesuatu
seperti menahan tidur,menahan makan,menahan minum,menahan bicara dan
seterusnya.Allah Swt.berfirman dalam surat Maryam ayat 26 :
Í?ä3sù Î1uõ°$#ur Ìhs%ur $YZøtã ( $¨BÎ*sù ¨ûÉïts? z`ÏB Î|³u;ø9$# #Ytnr& þÍ<qà)sù ÎoTÎ) ßNöxtR Ç`»uH÷q§=Ï9 $YBöq|¹ ô`n=sù zNÏk=2é& uQöquø9$# $|Å¡SÎ) ÇËÏÈ
Artinya : Maka makan, minum dan
bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah:
"Sesungguhnya Aku Telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah,
Maka Aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".[1]
Namun menurut istilah puasa adalah
menahan diri dari makan dan minum serta sesuatu yang membatalkan selama satu
hari penuh mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan beberapa
syarat tertentu.[2]
Allah Swt.berfirman dalam surat
Al-Baqarah ayat 187:
¨@Ïmé& öNà6s9 s's#øs9 ÏQ$uÅ_Á9$# ß]sù§9$# 4n<Î) öNä3ͬ!$|¡ÎS 4 £`èd Ó¨$t6Ï9 öNä3©9 öNçFRr&ur Ó¨$t6Ï9 £`ßg©9 3 zNÎ=tæ ª!$# öNà6¯Rr& óOçGYä. cqçR$tFørB öNà6|¡àÿRr& z>$tGsù öNä3øn=tæ $xÿtãur öNä3Ytã ( z`»t«ø9$$sù £`èdrçų»t/ (#qäótFö/$#ur $tB |=tF2 ª!$# öNä3s9 4 (#qè=ä.ur (#qç/uõ°$#ur 4Ó®Lym tû¨üt7oKt ãNä3s9 äÝøsø:$# âÙuö/F{$# z`ÏB ÅÝøsø:$# ÏuqóF{$# z`ÏB Ìôfxÿø9$# ( ¢OèO (#qJÏ?r& tP$uÅ_Á9$# n<Î) È@ø©9$# 4 wur Æèdrçų»t7è? óOçFRr&ur tbqàÿÅ3»tã Îû ÏÉf»|¡yJø9$# 3 y7ù=Ï? ßrßãn «!$# xsù $ydqç/tø)s? 3 y7Ï9ºxx. ÚúÎiüt6ã ª!$# ¾ÏmÏG»t#uä Ĩ$¨Y=Ï9 óOßg¯=yès9 cqà)Gt ÇÊÑÐÈ
Artinya : Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan
puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah Pakaian bagimu, dan
kamupun adalah Pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak
dapat menahan nafsumu, Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af
kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah
ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih
dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
(datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu
beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia,
supaya mereka bertakwa.[3]
Perintah berpuasa tidak hanya
diwajibkan kepada umat Nabi Muhammad Saw.,terhadap umat terdahulu pun sudah
diwajibkan sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Swt.berikut :
$ygr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã úïÏ%©!$# `ÏB
öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÑÌÈ
Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,[4]
Setiap
muslim yang menjalankan puasa,hendaklah mengetahui rukun puasa (siam),yakni
hal-hal yang harus dipenuhi oleh seseorang yang berpuasa.Jika rukun puasa tidak
terpenuhi,seseorang dianggap tidak berpuasa.Rukun puasa adalah sebagai berikut
:
1. Niat,yaitu
keinginan hati untuk berpuasa karena ingin melaksanakan perintah Allah Swt.guna
mendekatkan diri kepada-Nya.
2. Imsak
yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa,seperti makan-minum dan
hubungan suami istri sejak terbit Fajar sampai matahari terbenam.[5]
Rasulullah
Saw.bersabda :
Artinya : Dari ibnu Umar r.a.,ia berkata,”saya
mendengar Nabi Muhammad Saw.bersabda,’Apabila malam datang dan siang lenyap
serta matahari terbenam,sesungguhnya telah datang waktu berbuka bagi orang yang
berpuasa.”
(HR.Muslim)[6]
Disamping rukun puasa,hal yang harus diperhatikan
ketika kita akan berpuasa adalah syarat wajib puasa yang diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Beragama
Islam,orang yang tidak beragana Islam
tidak wajib berpuasa.Jika ia mengerjakan puasa,maka puasanya tidak sah
menurut syara’.
b. Berakal sehat,orang gila tidak wajib berpuasa
c. Berbadan
sehat,orang yang sedang sakit diperbolehkan tidak berpuasa,tetapi ia wajib
mengqadha’ pada hari lain.
d. Bermukim,orang
yang dalam perjalanan diperbolehkan tidak berpuasa tetapi wajib menggantinya
pada hari lain.
e. Mampu
menjalankannya,orang yang sudah lanjut usia diperbolehkan tidak berpuasa.Akan
tetapi,ia wajib membayar fidyah yang diperuntukkan bagi Fakir miskin.
f. Baligh,anak-nak
yang belum baligh tidak wajib berpuasa.Meskipun demikian,anak-anak harus
dilatih berpuasa.
g. Bagi
kaum wanita,tidak sedang haid atau nifas.[7]
B. Macam-macam
Puasa
Dilihat
dari hukumnya,puasa disyariatkan Islam dapat dikelompokkan menjadi 2
macam,yaitu puasa wajib dan puasa sunnah.[8]
1. Puasa
wajib.
Puasa wajib berarti puasa yang harus
dikerjakan oleh setiap mukallaf (orang Islam yang sudah dewasa dan berakal
sehat).apabila puasa wajib tidak dilaksanakan tanpa alasan yang dibenarkan
agama),orang yang bersangkutan berdosa besar.Puasa wajib ada tiga macam,yaitu
puasa Ramadhan,puasa Nazar dan puasa Kafarat.
a. Puasa
Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah
puasa wajib yang dikerjakan karena datangnya bulan suci Ramadhan.Puasa Ramadhan
disyariatkansejak tahun kedua Hijriah (2 tahun
setelah Rasulullah Saw.hijrah ke Madinah).Kewajiban menjalankan puasa
Ramadhan telah ditegaskan oleh Allah Swt.dalam surat Al-Baqarah ayat 183 :
$ygr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã úïÏ%©!$# `ÏB
öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÑÌÈ
Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,[9]
Selain
firman Allah Swt.diatas,Rasulullah Saw.bersabda :
Artinya
: Islam dibangun diatas lima : kesaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah,kecuali Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah,mendirikan
Salat,membayar zakat,haji ke Baitullah dan puasa pada bulan
Ramadhan.(HR.Muttafaq Alaih dari Ibnu Umar)[10]
b.
Puasa Nazar
Puasa Nazar adalah puasa yang
dilakukan karena menepati nazar atau janji yang telah diucapkan.Janji yang
diucapkan dengan sungguh-sungguh harus ditepati.Sebaliknya janji yang hanya
gurauan belaka tidak wajib ditepati.Allah Swt berfirman dalam surat Al-Ma’idah
ayat 89 :
w ãNä.äÏ{#xsã ª!$# Èqøó¯=9$$Î/ þÎû öNä3ÏZ»yJ÷r& `Å3»s9ur Nà2äÏ{#xsã $yJÎ/ ãN?¤)tã z`»yJ÷F{$# ( ÿ¼çmè?t»¤ÿs3sù ãP$yèôÛÎ) Íou|³tã tûüÅ3»|¡tB ô`ÏB ÅÝy÷rr& $tB tbqßJÏèôÜè? öNä3Î=÷dr& ÷rr& óOßgè?uqó¡Ï. ÷rr& ãÌøtrB 7pt6s%u ( `yJsù óO©9 ôÅgs ãP$uÅÁsù ÏpsW»n=rO 5Q$r& 4 y7Ï9ºs äot»¤ÿx. öNä3ÏY»yJ÷r& #sÎ) óOçFøÿn=ym 4 (#þqÝàxÿôm$#ur öNä3oY»yJ÷r& 4 y7Ï9ºxx. ßûÎiüt7ã ª!$# öNä3s9 ¾ÏmÏG»t#uä ÷/ä3ª=yès9 tbrãä3ô±n@ ÇÑÒÈ
Artinya
:Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud
(untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu
sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh
orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu,
atau memberi Pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang
siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga
hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah
(dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu
hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).[11]
c.
Puasa Kafarat
Puasa Kaffarah adalah Puasa
yang dilakukan dengan maksud untuk memenuhi denda atau tebusan.
2.
Puasa Sunnah
Puasa
Sunnah adalah puasa yang dianjurkan untuk dilaksanakan.Puasa sunnah merupakan
keutamaan bagi orang yang melakukannya,yaitu akan mendapatkan pahala.
Puasa Sunnah memiliki perbedaan dengan
puasa wajib.yaitu sebagai berikut:
a.
Niat puasa
sunnah boleh dilakukan pagi hari,tidak harus sebelum fajar.
b.
Puasa sunnah
boleh dibatalkan.
c.
Puasa sunnah
tidak boleh dilakukan pada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa.
Macam-macam Puasa Sunnah :[12]
a.
Puasa enam hari
pada bulan Syawal
Rasulullah Saw.bersabda:
Artinya:
“Dari
Abi Ayyub,Rasulullah Saw.bersabda:’Barang siapa berpuasa dibulan Ramadhan kemudian
ia berpuasa pula enam hari pada bulan Syawal adalah seperti puasa sepanjang
masa.” (HR.Muslim)[13]
b.
Puasa Hari
Arafah (tanggal 9 dzulhijah)
Rasulullah
Saw.bersabda:
Artinya
: “Dari Abi Qatadah ,Nabi Saw.bersabda:’puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa
dua tahun,satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan dating.”
(HR.Muslim)[14]
c.
Puasa hari
Asyura (tanggal 10 Muharam)
Rasulullah Saw.bersabda :
Artinya
: “Dari Abi Qatadah ,Nabi Saw.bersabda:’puasa hari Asyura itu menghapuskan satu
tahun yang telah lalu.” (HR.Muslim)[15]
d.
Puasa Bulan
Sya’ban
Sabda Nabi Saw. :
Artinya
: “Dari Aisyah:saya tidak melihat Rasulullah Saw.menyempurnakan puasa satu
bulan penuh selain bulan Ramadhan,dan saya tidak melihat beliau pada
bulan-bulan yang lain berpuasa lebih banyak dari bulan
Sya’ban.”(HR.Bukhari-Muslim)[16]
e.
Puasa hari Senin
dan Kamis
Rasulullah Saw.bersabda:
Artinya:
“Dari Aisyah:Nabi Saw.memilih waktu puasa hari Senin dan Kamis.” (HR.Tirmidzi)[17]
f.
Puasa tengah
bulan (tanggal 13,14,15) dari tiap-tiap bulan Qamariah (tahun Hijriyah)
Rasulullah Saw.bersabda:
Artinya: “Dari Abi Dzar,Rasulullah
Saw.bersabda;Hai Abi Dzar apabila engkau hendak berpuasa hanya tiga hari dalam
satu bulan,hendaklah engkau puasa tanggal tiga belas,empat belas dan lima
belas.” (HR.Ahmad dan Nasai)[18]
3.
Manfaat
Puasa
Manfaat
Puasa dapat
ditinjau dari segi kejiwaan, sosial dan kesehatan.[19]
a.
Manfaat puasa bila ditinjau dari segi kejiwaan adalah Puasa membiasakan
kesabaran,mendapatkan pengampunan menguatkan keimanan, mengajari dan membantu
bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh
kepada Allah Swt.
Dalam sebuah Hadist Rasulullah Saw.bersabda :
Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Saw.bersabda:
”Barangsiapa berpuasa Ramadhandengan penuh keimanan dank arena Allah,maka
dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.Dan barangsiapa menunaikan dengan penuh
keimanan dan ikhlas karena Allah,maka ia memperoleh pengampunan atas dosa-dosanya
yang telah lalu.”[20]
(HR.Bukhari dan Muslim)
b.
Manfaat puasa ditinjau dari segi sosial adalah membiasakan umat berlaku
disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih
sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan.
c.
Sedangkan manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan
usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan
endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut serta mampu
mencegah tumor dan dengan puasa pula mampu menjaga kadar gula darah yang ada
dalam tubuh kita.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Nasaa'i dari sahabat Abu Umamah:
قال أبو أمامة: يا رسول الله، مرني بعمل ينفعني الله به، قال: ((عليك
بالصوم فإنه لا مثل له ))
Artinya :
"Wahai Rasulullah,
perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya
kepadaku dengan sebab amalan itu". Maka Rasulullah bersabda,
"Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan
puasa".[21]
4. Larangan berbuat pelanggaran selama beribadah puasa.[22]
Diantara
perbuatan-perbuatan yang dilarang selama beribadah puasa adalah sebagai
berikut:
a.
Makan atau minum
dengan sengaja.
Makan
atau minum dengan sengaja dapat membatalkan puasa.Namun,makan atau minum karena
lupa tidak membatalkan puasa.Ketika sudah berniat melakukan puasa,kita lupa
makan atau minum saat itu pula kita harus menghentikannya dan melanjutkan puasa
hingga waktu berbuka.Rasulullah Saw.bersabda:
Artinya: Rasulullah Saw.bersabda,”Barang siapa lupa
bahwa ia berpuasa kemudian ia makan atau minum,maka hendaklah disempurnakan
puasanya,sesunguhnya Allah yang memberinya makan dan minum.”
(HR.Bukhari dan Muslim)[23]
b.
Bersetubuh
Adalah berkumpul suami istri(jima’)
disiang hari pada saat menjalankan Puasa Ramadhan sama halnya dengan
membatalkan puasa dengan jima’.Orang seperti ini diwajibkan mengqadha puasa
atau mengeluarkan kifarat.Rasulullah Saw.bersabda:
Artinya : “Berkata Abu
Hurairah,seorang laki-laki dating kepada Rasulullah Saw.,kemudian
berkata:”Celaka aku ya Rasulullah,”Berkata Rasulullah Saw.:”Apa yang
menyebabkan kamu celaka?” Lelaki itu berkata,”Aku telah menggauli istriku pada
bulan Ramadhan.” Berkata Rasul Saw.: “Adakah engkau mempunyai harta untuk
membebaskan seorang hamba sahaya?” Jawabnya:”Tidak”. Kata Rasul Saw.:
“Sanggupkah engkau berpuasa dua bulan berturut-turut? Jawabnya:”Tidak.”Kata
Rasul Saw.:”Adakah engkau mempunyai harta untuk memberi makan enam puluh orang
miskin?” Jawabnya:”Tidak.” Kemudian duduklah lelaki itu.Lalu ada seseorang
membawakan kepada Nabi Saw.sebuah wadah beridi kurma,maka berkata Rasul
Saw.,”Bersedekahlah dengan kurma ini,”Berkata lelaki itu: Apakah aku harus
bersedekah pada orangyang lebih fakir daripada aku?Sebetulnya tidak ada
diantara dua batu hitamnya penghuni rumah yang lebih berhajat daripada
kami.”Berkata Abu Hurairah:Maka tersenyumlah Nabi Saw.tampak gigi-gigi
taringnya,kemudian bersabda: “Pergilah engkau dan beri makanlah keluargamu
dengannya.” (HR.Bukhari-Muslim)[24]
Sebagian
ulama menyatakan bahwa masih banyak lagi perbuatan yang membatalkan puasa.Namun
apabila kita renungi lebih mendalam beberapa perbuatan tersebut,tidak berdasar
alasan yang kuat.Bebarapa perbuatan dimaksud adalah:
a.
Muntah dengan
sengaja
Muntah
dengan sengaja berarti perbuatan zalim yang dapat merusak pahala puasa.
b.
Keluar air mani
dengan sengaja
Orang
yang berpuasa keluar mani,baik dengan cara onani maupun bersetubuh puasanya
menjadi batal.
c.
Keluarnya darah
haid atau nifas
Wanita
yang mengeluarkan darah haid atau nifas dilarang puasa.Oleh sebab itu,apabila
keluarnya darah haid,nifas atau wiladah itu saat ia sedang berpuasa,puasanya
harus dihentikan.Selanjutnya,ia wajib mengqadha puasanya pada hari lain sejumlah hari yang ditinggalkan.
d.
Gila,ayan atau
pingsan.
Seorang
muslim yang gila,sakit epilepsi,atau pingsan berarti tidak sadarkan diri.Orang
yang tidak sadarkan diri tidak berkewajiban melakukan puasa.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Puasa adalah
salah satu rukun Islam yang diwajibkan kepada setiap laki-laki dan perempuan.
2.
Puasa menurut
bahasa artinya menahan diri dari sesuatu sedangkan menurut istilah puasa adalah
menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa
dari sejak terbit fajar hingga terbenam matahari dengan syarat-syarat tertentu.
3.
Rukun Puasa ada
2 yaitu:
a.
Niat
b.
Menahan diri
dari yang membatalkan puasa
4.
Syarat Wajib
puasa:
a.
Islam
b.
Berakal sehat
c.
Berbadan sehat
d.
Bermukim
e.
Mampu
menjalankannya
f.
Baligh
g.
Tidak sedang
haid atau nifas
5. Macam-macam
puasa:
a. Puasa
Wajib seperti puasa Ramadhan,Puasa Nazar dan puasa Kaffarat
b. Puasa
Sunnah seperti puasa 6 hari pada bulan Syawal,Puasa hari Arafah,Puasa hari Assyura’,Puasa
bulan Sya’ban,Puasa hari Senin dan Kamis,Puasa tengah bulan(13,14,15) tiap
bulan Qamariyah
6. Manfaat
puasa:
a. Puasa
melatih kesabaran dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt.
b. Puasa
dapat membiasakan umat disiplin,melahirkan perasaan kasih sayang dan mendorong
untuk berbuat kebajikan
c. Menghindarkan
diri dari penyakit dan menjauhkan diri dari nafsu
7. Larangan
selama beribadah puasa:
a. Makan
minum dengan sengaja
b. Bersetubuh
c. Muntah
dengan sengaja
d. Keluar
mani dengan sengaja
e. Haid
atau Nifas
f. Gila,ayan
atau pingsan
B.
Saran
Sebagai
manusia sosial kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen Pemangku Mata Kuliah Hadist yang telah banyak memberikan arahan serta bimbingan sehingga makalah ini dapat
kami selesaikan.Namun,kami juga menyadari bahwa makalah kami banyak kekurangan
sehingga dibutuhkan saran dan kritikan yang konstruktif demi kesempurnaan
makalah kami berikutnya.
[1]
Al-Qur’an Maryam,26
[2]
Nasrudin razak,Dienul Islam Hal.205
[3]
Qur’an,Al-Baqarah 187
[4]
Qur’an Al-Baqarah 183
[5]T.Ibrahim,H.Darsono
Menerapkan Fiqih MTs 2,Hal.14
[6]
Hadist.Muslim
[7]
T.Ibrahim,H.Darsono Menerapkan Fiqih MTs 2,Hal 14-15
[8]
T.Ibrahim,H.Darsono Menerapkan Fiqih MTs 2,Hal 20-21
[9]
Qur’an,Al-Baqarah 183
[10]
Hadist Muttafaq Alaih
[11]
Qur’an,Al-Maidah 89
[12]
H.Munzir Suparta,MA. Pendidikan Agama Islam Fiqih,Hal.54-55
[13]
Hadist,Muslim
[14]
Hadist,Muslim
[15]
Hadist,Muslim
[16]
Hadist,Bukhari Muslim
[17]
Hadist Tirmizi
[18]
Hadist,Ahmad dan Nasai
[19]
Nasrudin Razak,Dienul Islam Hal-204-208
[20]
Hadist,Bukhari dan Muslim
[21]
Hadist,Imam Nasai
[22]
T.Ibrahim dan H.Darsono,Menerapkan Fiqih MTs 2 Hal.18-19
[23]
Hadist Bukhari dan Muslim
[24]
Hadist Bukhari dan Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar